Powered By Blogger

Selasa, 23 November 2010

Peneliti Israel Gali Laut Mati

Laut Mati
Para peneliti Israel sedang melakukan penggalian di bawah Laut Mati. Laut yang banyak dikisahkan dalam sejarah itu membentang di tiga wilayah; Israel, Palestina, dan Yordania. Para peneliti itu menggali untuk menelusuri riwayat bumi ini selama 500.000 tahun terakhir.
Seperti dilansir Telegraph.co.uk, para ilmuwan ini telah memulai penggalian dengan cara pengeboran jauh di bawah Laut Mati.
Penggeboran itu dilakukan untuk memeriksa lapisan sedimen yang berusia jutaan tahun. Diharapkan, sedimen itu dapat memberi petunjuk tentang banyak hal, seperti pergeseran pola cuaca, kegiatan seismik dan perubahan iklim pada zamannya.
"Sedimen ini dapat memberikan 'arsip' kondisi lingkungan geologi di daerah ini di masa lalu," kata peneliti Akademi Ilmu Pengetahuan dan Humaniora Israel.
'Potongan tipis' tentang sejarah bumi akan diekstrak melalui lubang bor sedalam 1.200 meter yang dibor oleh rig khusus. Posisi pengeboran berada di sebuah teluk kecil di utara Laut Mati.
Setelah diekstrak, lapisan contoh tanah itu akan diperiksa dengan teknologi resolusi tinggi. Dari sedimen ini, peneliti diharapkan mendapat petunjuk tentang perubahan lingkungan Bumi saat itu.
 
Bahkan, sedimen itu diperkirakan bisa memberikan informasi rinci tentang cuaca buruk atau kegiatan seismik utama pada masanya. Juga bisa memberikan wawasan tentang migrasi manusia di dalam dan luar daerah.
"Kami percaya bahwa hasil dari proyek ini akan memiliki implikasi luas dalam bidang ilmu pengetahuan dan lingkungan. Dan akan menjelaskan sumber daya alam baru," Zvi Ben-Abraham, profesor di Tel Aviv University.
Proyek ini disponsori Program Pengeboran International Continental, sebuah kelompok yang 'hobi' menggali kerak bumi di lokasi lain di seluruh dunia. Diharapkan, proyek ini dapat berjalan sampai akhir tahun.

Terungkap, Pembunuhan 1.700 Tahun Lalu ?

Mumi
Sebuah mumi Mesir berusia 1.700 tahun menyimpan sebuah misteri. Siapapun identitas mumi itu, ia diduga tewas tak wajar.
Mumi itu adalah seorang anak kecil yang hidup sekitar 350 tahun sebelum Masehi. Sabtu lalu, para ilmuwan melakukan pemindaian (scan) untuk mengetahui jenis kelaminnya.
Awalnya, pada pengujian pertama 17 tahun lalu, mumi yang disimpan di Museum Saffron Walden di Essex, Inggris diduga sebagai bocah laki-laki.
Uji sinar X dilakukan setelah Dr Christina Riggs, dari University of East Anglia meneliti mumi itu.
Ia mengatakan, pita yang  membungkus mumi serupa dengan pita yang digunakan untuk  membungkus mumi perempuan di Thebes dalam  periode waktu yang relatif sama.
Belakangan, hasil scan mengungkapkan ia kemungkinan besar adalah seorang gadis kecil.
Tak hanya itu, pemindaian dengan sinar X di Addenbrooke's Hospital, Cambridge, Inggris, mengungkap sebuah rahasia kelam. Bocah itu mungkin tewas secara mengenaskan.
Investigasi menyebutkan, bocah yang jenis kelaminnya belum dipastikan itu mengalami pecah di bagian tengkorak dan tulang lehernya patah sebelum meninggal.
Ahli radiografi syaraf, Halina Szutowicz menduga, bocah itu dibunuh.
Meski, "ini bisa jadi karena jatuh atau kecelakaan, seperti yang umum terjadi pada kematian anak. Tapi kami tak bisa memutuskannya," kata dia seperti dimuat Daily Mail.
Namun, "ada banyak luka yang mungkin berujung pada kematian anak ini. Kami belum yakin, tapi kami punya dugaan. Kami masih menunggu pendapat radiologis sebelum mengumumkan hasil pastinya."
Para ilmuwan merasa beruntung melakukan pemindaian pada tubuh mumi itu. "Ini sangat istimewa, untuk bisa sedekat ini dengan sesuatu yang sangat kuno," tambah Szutowicz.

Rabu, 10 November 2010

Sejarah Perancis

Perancis ([fræns] or /frɑns/, ejaan Perancis: [fʁɑ̃s]), secara resmi Republik Perancis (bahasa Perancis: République française, ejaan Perancis: [ʁepyblik fʁɑ̃sɛz]), merupakan sebuah negara yang teritori metropolitannya terletak di Eropa Barat dan juga memiliki berbagai pulau dan teritori seberang laut yang terletak di benua lain.[1] Perancis Metropolitan memanjang dari Laut Mediterania hingga Selat Inggris dan Laut Utara, dan dari Rhine ke Samudera Atlantik. Orang Perancis sering menyebut Perancis Metropolitan sebagai "L'Hexagone" ("Heksagon") karena bentuk geometris teritorinya. Perancis adalah sebuah republik kesatuan semi-presidensialyang tidak punya presiden. Ideologi utamanya tercantum dalam Deklarasi Hak Asasi Manusia dan Warga Negara.
Perancis berbatasan dengan Belgia, Luksemburg, Jerman, Swiss, Italia, Monako, Andorra, dan Spanyol. Karena memiliki departemen seberang laut, Perancis juga berbagi perbatasan tanah dengan Brazil dan Suriname (berbatasan dengan Guyana Perancis), dan Antillen Belanda (berbatasan dengan Saint-Martin). Perancis juga terhubung dengan Britania Raya oleh Terowongan Channel, yang berada di bawah Selat Inggris.
Perancis telah menjadi salah satu kekuatan terbesar dunia sejak pertengahan abad ke-17. Di abad ke-18 dan 19, Perancis membuat salah satu imperium kolonial terbesar saat itu, membentang sepanjang Afrika Barat dan Asia Tenggara, mempengaruhi budaya dan politik daerah. Perancis adalah negara maju, dengan ekonomi terbesar keenam (PDB nominal) atau kedelapan (PPP) terbesar di dunia. Merupakan negara yang paling banyak dikunjungi di dunia, menerima 82 juta turis asing per tahun (termasuk pelancong bisnis, tapi tak termasuk orang yang menetap kurang dari 24 jam di Perancis).[2] Perancis adalah salah satu negara pendiri Uni Eropa, dan memiliki wilayah terbesar dari semua anggota. Perancis juga negara pendiri Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan anggota Francophonie, G8, NATO, dan Uni Latin. Merupakan salah satu lima anggota permanen Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa; juga kekuatan nuklir yang besar dengan 360 hulu ledak aktif dan 59 pembangkit listrik tenaga nuklir.